LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN HIPERTENSI PADA
LANSIA
DI PSTW BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL
YOGYAKARTA
Tugas Kelompok Stase Keperawatan Gerontik Program Studi
Diploma III Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
PKU Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
NURHAYADI
2014011760
PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
1. Lansia dan Hipertensi
Lansia merupakan proses menjadi lebih tua
dengan umur mencapai 55 tahun
ke atas. Pada
lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan
sosial. Salah satu contoh kemunduran fisik pada
lansia adalah rentannya
lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia salah satunya adalah hipertensi
(Nugroho, 2008).
Hipertensi merupakan masalah besar dan serius di seluruh dunia
karena prevalensinya tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan
datang. Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat
di dunia. Jumlah lansia yang menderita hipertensi terus bertambah dari
tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah
stroke dan tuberkulosis,
yakni
6,7% dari populasi kematian pada semua umur
(Arora, 2008).
Pada umumnya untuk lansia dalam pola makannya masih salah. Kebanyakan
lansia
masih menyukai
makanan-makanan yang asin
dan gurih, terutama makan-makanan
cepat
saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Mereka yang
senang
makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena hipertensi.
Kandungan Na (Natrium)
dalam garam yang berlebihan dapat menahan air retensi sehingga meningkatkan jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik.
Maka
dari itu bisa menyebabkan hipertensi (Yekti,
2011).
Penyebab lain selain pola makan yang
sering dialami oleh penderita
hipertensi adalah
stres. Dikarenakan stres akan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas
saraf simpatetik. Adapun stres ini dapat
berhubungan
dengan
pekerjaaan, kelas sosial, ekonomi, dan
karakteristik
personal (Gunawan,
2005).
2. Lokasi Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di
Panti Sosial Tresna Werda, yang beralamat di Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta adalah
Panti Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi
lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan
masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan lansia lebih mengerti tentang
penyakit Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama
1x pertemuan diharapakan diharapkan para lansia dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari hipertensi
b. Menyebutkan Penyebab Hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala
d. Menyebutkan cara mencegah hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Smeltzer, 2001).
Menurut WHO tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama
atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar dari 90 mmHg (Darmojo, 1999).
KLASIFIKASI
|
SISTOLIK (mmHg)
|
DIASTOLIK (mmHg)
|
Hipertensi ringan
|
140-180
|
90-105
|
Hipertensi sedang
|
140-160
|
90-95
|
Hipertensi berat
|
> 180
|
> 150
|
2. Kelompok
Berisiko Terkena Hipertensi
a. Gaya hidup
yang tidak sehat (merokok, mengkonsusmsi alkohol dan makanan berlemak)
b. Peminum
kopi
c. Kegemukan
d. Riwayat
hipertensi dalam keluarga
e. Stress
3. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan
lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi.:
a. Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
1) Umur ( jika umur bertambah maka TD
meningkat )
2) Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan
timbulnya hipertensi
3) Konsumsi garam yang tinggi
4) Kegemukan atau makan berlebihan
5) Stress
6) Merokok
7) Minum alcohol
4. Tanda dan Gejala Hipertensi
a. Kepala terasa pusing
b. Rasa berkunang-kunang
c. Rasa pegal di bahu
d. Rasa berat di tengkuk leher
e. Kurang tidur atau kurang tidur
f. Gangguan penglihatan
g. Kesemutan pada kaki dan tangan
5. Penatalaksanaan
Hipertensi
a. Kontrol Tekanan Darah
Dilakukan setiap satu minggu sekali
ke pusat pelayanan terdekat
b. Berobat secara berkala atau teratur
Apabila sudah didiagnosa Hipertensi,
pengobatan secara berkala guna menghindari
komplikasi
c. Diet
1) Diet yang
diberikan : rendah garam (RG)
Tujuan diet : membantu menghilangkan retensi
garam/air dalam tubuh, menurunkan tekanan darah.
Syarat diet : cukup energi, protein, mineral dan
vitamin, bentuk makanan sesuai keadaan penyakit, jumlah Natrium disesuaikan dengan hipertensi
2) Makanan Yang Dianjurkan
a) Sumber
karbohidrat : beras, kentang, singkong, terigu, gula, dll
b) Sumber
Protein hewani : daging ayam (tidak bagian kulit karena banyak mengandung
lemak), ikan, putih telur (karena kuning telur dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah) maksimal 1 butir/hari.
c) Sumber
protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom
dan sebagainya.
d) Sayuran :
Sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang panjang
e) Buah
:Semua macam buah
f) Susu dan
produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega, margarine. Tapi
hati-hati pada lansia yang tidak toleransi tehadap produk susu.
g) Bumbu :
kunyit, bawang, jahe, dll.
3) Makanan
Yang Perlu Dihindari :
a) Kopi, teh
kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol
b) Semua
daging yang banyak mengandung lemak
c) Jerohan
d) Daging
asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.
4) Adapun
cara memasak bahan makanan yang baik :
a) Cara-cara
memasak yang baik adalah dengan cara merebus, mengukus, mengungkep, menumis,
memanggang atau membakar
b) Hindarkan
makanan yang diolah dengan cara menggoreng.
c) Olahraga teratur
Olah raga disesuaikan dengan
kemampuan beraktifitas dan fisik. Contoh: jalan santai
dan senam lansia, dan dilakukan setiap hari, kurang lebih 15 – 20 menit.
d) Hindari Stres
Melaksanakan pola hidup secara sehat,
apa adanya dan teratur.akan menghindari gangguan fisik dan psikologis.
6. Cara Mencegah Hipertensi
Pencegahan penyakit hipertensi ada 2, yaitu
a. Pencegahan
Primer.
b. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal,
juga untuk menjaga agar tidak terjadi komplikasi seperti penyakit DM, Stroke
dsb.
c. Tidak Merokok.
d. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan
mengkonsumsi rendah garam.
e. Melakukan olahraga setiap hari
7. Pencegahan Lain
a. Menurunkan berat badan pada penderita
gemuk.
b. Diet rendah garam dan diet lunak.
c. Mengubah kebiasaan hidup.
d. Olahraga secara teratur.
e. Kontrol tekanan darah secara teratur.
f. Obat-obatan
anti hipertensi.
B. Lansia
1. Pengertian Lansia
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari
proses penuaan.Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek social (BKKBN
1998). Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan
penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ.
2. Batasan Lanjut Usia
a.
Menurut
WHO
1) Usia pertengahan (middle age) antara 45 – 59
tahun
2) Lanjut Usia (Elderly) antara usia 60 – 74 tahun
3) Lanjut Usia Tua (Old) antara usia 75 – 90 tahun
4) Usia sangat tua (Very old) diatas 90 tahun
b.
Menurut
Dep. Kes Undang – undang No. 4 tahun 1965
Bantuan
penghidupan orang jompo / lanjut usia yang bermuat dalam pasal
1 dinyatakan sebagai berikut :
”seseorang
dapat dinyatakan sebagai orang jompo / lanjut usia setelah
yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari – hari dan menerima nafkah dari orang
lain”
c.
Menurut
para ahli
1) Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad
a) Masa Bayi : 0 – 1 tahun
b) Masa Prasekolah : 1 – 6 tahun
c) Masa Pubertas : 10 – 20 tahun
d) Masa Setengah Umur (Praseniuma) : 40 – 65 tahun
e) Masa Lanjut usia (Senium) : 65 tahun ke atas
2) Dra. Ny. Jos Masdani (psikolog UI)
a) Fase inventus antara 25 dan 40 tahun
b) Fase verilitas antara 40 dan 50 tahun
c) Fase Prasenium antara 55 dan 65 tahun
d) Fase Seniun antara 65 tahun sampai tutup usia
3) Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro
a) Usia Dewasa (elderly aduithood) : 18 atau 20 –
25 tahun
b) Usia Dewasa Penuh (middle years / maturitas) :
25 – 60 atau 65 tahun
c) Lanjut Usia (Geriatric Age) lebih dari 65 atau
70 tahun
d) Young Old : 70 – 75 tahun
e) Old : 75 – 65 tahun
f) Very Old : 60 tahun ke atas
3. Penyakit yang sering terjadi pada lansia
a. Penyakit system pernafasan
b. Penyakit kardivaskuler dan pembuluh darah
c. Penyakit pencernaan makanan
d. Penyakit gangguan metabolic
e. Penyakit system urogenital
f. Penyakit pada persendian dan tulang
g. Penyakit keganasaan
BAB III
LAPORAN
KEGIATAN
A. Sasaran
Lansia di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Luhur, yang beralamat di Kasongan,
Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
B. Kegiatan
Penyuluhan tentang hipertensi kepada Lansia di
Panti Sosial Tresna Werda
(PSTW) Budi Luhur, yang beralamat di Kasongan, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta.
C. Waktu dan
Tempat
Waktu penyuluhan dilaksanakan pada hari Senin, 18 Maret 2016, jam 09.00 – 11.00
WIB
Tempat penyuluhan di Aula Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi
Luhur
D. Jumlah Peserta
Peserta yang hadir ± 40 orang lansia
E. Media
Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Laptop
2. LCD
Proyektor
3. Layar
monitor
4. Seperangkat
alat pengeras suara lengkap
5. Stagen 4
buah
6. Meja dan
kursi
F. Hasil
Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam 4 stase.
Respon peserta baik pada semua stase. Peserta terlihat antusias dan selalu
aktif dalam setiap stase.
1. Stase 1 :
Lomba menggulung stagen.
-
Waktu kegiatan 15 menit.
-
Semua peserta lomba merupakan para lansia.
Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 orang lansia.
Peserta begitu antusias dan semua menyelesaikan lomba walaupun sudah ada
pemenangnya.
2. Stase 2 :
Sosio Drama Hipertensi
-
Waktu kegiatan 30 menit
-
Penyuluhan tentang hipertensi pada lansia
dilakukan dalam bentuk sosio drama.
-
Respon para lansia sangat baik, ini dibuktikan
dari dialog yang dilakukan peserta tidak hanya dialog antar peserta, tetapi
dialog juga dilakukan peserta kepada para lansia. Para lansia bisa diajak
seolah – olah menjadi bagian dari sosio drama.
3. Stase 3 :
Senam Hiprtensi Anti Stroke
-
Waktu : 20 menit
-
Respon para lansia bagus, terbukti mereka begitu
antusias mengikuti kegiatan ini.
-
Mahasiswa dan lansia membaur jadi satu
bersama-sama mengikuti senam.
4. Stase 4 :
Acara menyanyi bersama
-
Waktu : 40 menit
-
Respon para lansia sangat bagus, terbukti para
lansia begitu aktif ikut bernyanyi dan bejoget bersama.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
Evaluasi
Bentuk evaluasi dari kegiatan penyuluhan di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi
Luhur Bantul dilakukan dengan cara tanya jawab secara lesan kepada para lansia.
Dari hasil tanya jawab secara lesan, dapat diketahui bahwa pengetahuan para
lansia mengalami peningkatan setelah disampaikan materi hipertensi dengan
metode sosiodrama, terbukti dengan mampunya para lansia menjawab pertanyaan
yang disampaikan secara lisan.
B. Faktor
pendukung dan penghambat
1. Faktor
pendukung
a. Pihak PSTW
Budi Luhur yang sangat mendukung pelaksanaan penyuluhan.
b. Para
Lansia yang sangat antusias mengikuti penyuluhan.
c. Sarana dan
pra sarana yang disediakan pihak kampus STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dan
PSTW Budi Luhur begitu mendukung.
2. Faktor
penghambat :
a. Latihan
sosiodrama yang kurang karena sulitnya mengumpulkan mahasiswa
b. Mahasiswa
buta akan tempat pelatihan, sehingga untuk setting tempat dilakukan saat
kunjungan dan tidak bisa dipikirkan jauh-jauh hari.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penyuluhan di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Luhur Bantul
yang telah dilaksakan ini dapat diambil kesimpulan bahwa, penyuluhan hipertensi
pada lansia dengan metode sosiodrama dapat berjalan lancar, para lansia dapat
menerima materi atau informasi yang telah disampaikan. Dari pertanyaan yang
disampaikan secara lisan, para lansia dapat menjawab dengan benar.
B. Saran
1. Porsi latihan untuk sosiodrama agar lebih
diperhatikan agar sosiodrama lebih sempurna.
2. Mahasiswa agar diajak serta dalam survey
lokasi penyuluhan agar dapat jauh-jauh hari melakukan setting tempat dan lebih
tahu situasi yang akan dihadapi.
BAB VI
P E N U T U P
Dengan
memanjatkan puji Syukur Alhamdulillah Laporan Kegiatan Penyuluhan Hipertensi Pada Lansia Di Pstw Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta yang kami susun dapat terselesaikan dengan baik, semoga dapat
dijadikan bukti tertulis atas
kegiatan ini.
Demikian Laporan
Kegiatan Penyuluhan Hipertensi Pada Lansia Di Pstw Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta dari kami sebagai Mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Prodi D III Keperwatan berharap adanya masukkan demi perbaikkan kegiatan kami agar dalam pelaksanaannya dapat lebih
optimal.
Surakarta, 12 Mei 2016
Mengetahui :
|
|
Mahasiswa
Nurhayadi |
Dosen Pembimbing
Ida Untari, SKM
|
Kaprodi D III
Keperawatan
Cemy Nur Fitria, S.Kep., Ners., M.Kep
|
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
& Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah
Vol.2. EGC : Jakarta
Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC : Jakarta
Guyton, Arthur C.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta
Long, Barbara C.1996.Keperawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK Padjajaran : Bandung
Kereeeen...
BalasHapus